Bab 21
Pintu gudang didobrak oleh Juan dan David. Mereka berdua menerobos masuk, diikuti oleh beberapa pengawal di belakang mereka.
Juan langsung melihat Gwen yang diikat di kursi, serta Amira yang berdiri di depannya dengan pisau di tangan.
Amira, apa yang kamu lakukan? tanya Juan dengan penuh kemarahan dan sulit memercayai apa yang dia lihat. "Kamu sudah gila!"
Amira menoleh dan melihat Juan, air mata Amira langsung mengalir deras.
Amira menjerit histeris, "Kak, kamu nggak pernah bicara padaku dengan nada seperti itu! Demi Gwen, kamu berubah! Kakakku yang dulu mencintaiku sudah nggak ada lagi! Kalau memang begitu, mari kita mati bersama saja!"
Amira tiba-tiba membuka mantel panjangnya, ternyata Amira menyimpan beberapa bom.
Wajah semua orang langsung memucat. Beberapa gelandangan yang ada di sana menjerit ketakutan dan lari terbirit-birit keluar dari gudang.
Juan terkejut. Dengan tangan gemetar, Juan menarik napas dalam-dalam. Juan berusaha melembutkan suaranya. "Amira, tenanglah dulu. Taru

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda