Bab 14
Sebelum Dominic berhasil memeluknya, Primus tiba-tiba mundur selangkah, menghindari sentuhannya. Tatapannya sedingin es, tanpa sedikit pun kehangatan.
"Siapa yang menyuruhmu ke sini?" Suaranya terdengar seperti diselimuti salju.
Dominic menggigil karena tatapan dingin itu dan menangis semakin keras. "Primus ... aku ...."
"Diam!" Primus memotong dengan tidak sabar. Lalu menatap pengawal yang masuk karena mendengar keributan dan memerintahkan dengan suara tajam, "Bawa dia keluar sekarang juga! Beri tahu pihak rumah sakit, awasi dia baik-baik! Tanpa izin dariku, dia nggak boleh keluar dari rumah sakit! Kalau aku melihatnya muncul di depanku lagi ...."
Dia berhenti, matanya yang gelap melihat wajah Dominic yang seketika memucat. "Tanggung sendiri akibatnya."
Dua pengawal tinggi besar segera maju dan mengangkat Dominic tanpa ampun.
"Nggak! Primus! Kamu nggak boleh memperlakukanku seperti itu! Aku cinta padamu! Demi kamu aku ...." Teriakan Dominic menghilang di balik pintu yang tertutup.
Pri

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda