Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 165 Tadi Aku Sangat Ingin Menciummu

Hardy sempat dibuat naik darah oleh Jovan, tapi begitu teringat bisa bermain biliar bersama Susan, amarahnya sedikit mereda. Hanya saja, karena pikirannya masih terganggu oleh urusan tadi, pukulannya melenceng, dan setelah itu tidak ada lagi kesempatan baginya untuk turun bermain. Pertandingan itu pun berakhir dengan pengalaman yang amat buruk baginya. Judul "pecundang" kembali jatuh kepadanya. Hardy kesal dan frustrasi, tak tahu harus berbuat apa selain menatap Jovan dengan tajam. Akan tetapi, Jovan dengan sigap menyodorkan jus kepada Susan. "Minum sesuatu untuk melembapkan tenggorokanmu. Kalau lapar, aku bisa suruh orang antarkan kue." Belum lagi amarah Hardy benar-benar reda, muncul api baru. Namun, dia harus mengakui, Jovan lebih perhatian dan pandai merawat orang. Pada saat itu, Hardy hanya sibuk memendam amarah, tanpa memikirkan apakah Susan haus atau lapar. Hardy meletakkan stik biliarnya dan meraih tangan Susan. "Aku tahu ada toko kue di sini yang rasanya enak, ayo kita ke sana

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.