Bab 33 Tak Tega Melihat Susan Menangis
Keduanya duduk sangat dekat. Sedikit saja lebih dekat, bibir mereka akan bersentuhan.
Namun, justru jarak sedekat itu membuat Susan merasa mereka begitu jauh.
Seperti dulu, sekalipun pernah tidur bersama, bahkan menikah, dia tetap merasa Hardy bukan miliknya.
Susan menyingkirkan tangannya, nada bicaranya terdengar dingin. "Jadi apa maumu?"
"Nggak ada." Hardy berdiri, suaranya datar. "Biarkan saja begini." Dia kembali melirik perut Susan sebelum beranjak.
Hati Susan langsung tegang. Ini sudah kali kedua dia memperhatikan perutnya.
Apakah Hardy berniat mencelakai anak ini?
Melihat raut wajahnya, Hardy mencibir. "Tenang saja, aku nggak tertarik dengan anakmu."
Namun, kata-kata itu tidak menenangkan Susan. Dia menatap dingin. "Sebaiknya kamu pulang, dan jangan datang lagi ke sini."
Nada mengusir itu membuat Hardy benar-benar merasa kesal. Dia mengingatkan, "Kita masih pasangan suami istri sah secara hukum. Tempat ini juga masih rumahku."
"Nggak lama lagi sudah bukan," jawab Susan dingin, m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda