Bab 81 Ternyata Susan Memilih Jovan
Setelah urusan ini beres, Hardy dan Riana beserta yang lain pergi ke rumah sakit.
Saat itu, Susan juga sudah sadar.
Melihat banyak orang di kamar rumah sakit, dia terkejut. "Ayah, ibu, kenapa kalian datang?"
"Masih ada yang terasa sakit?" Riana melangkah cepat, mendorong orang lain, dan mengambil posisi di samping Susan.
Susan menggeleng. "Nggak apa-apa, sudah jauh lebih baik, juga nggak terasa sakit lagi."
"Baguslah." Riana tersenyum lega. Saat menyebut Yani, wajahnya tampak jijik. "Hardy sudah menegur Yani dengan keras. Kalau dia berani mengganggumu lagi, Ibu nggak akan membiarkannya."
Susan secara refleks menatap Hardy.
Pria itu mengenakan baju abu-abu, celana panjang putih, mengenakan sandal abu-abu, rambutnya agak berantakan.
Ini pertama kalinya dia melihat Hardy tampil seadanya seperti itu.
Namun, Susan dengan cepat mengalihkan pandangannya.
Perkara kali ini bukan sepenuhnya salah Yani, melainkan Milana. Hanya saja dengan sifat Hardy yang protektif, pria itu tidak akan menyentuh

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda