Bab 91 Anak Itu Benar-Benar Tiada?
Susan terbangun, dan matanya langsung melihat Miko.
Dia meringkuk, tidak bisa menahan diri menggigit kepalannya sendiri, air mata tiba-tiba menetes.
Miko menenangkan, "Nona, orang-orang kemarin sudah dihajar habis oleh Pak Hardy, mengenai anaknya ... "
Kehilangan anak adalah rasa sakit yang tidak bisa dihibur Miko.
Dia sangat tahu betapa Susan menyayangi anak itu. Di sekitarnya tidak ada banyak orang, dia hanya berharap bisa memiliki seorang anak sebagai teman, bahkan sudah siap menjadi seorang ibu.
Namun, kecelakaan datang begitu tiba-tiba.
Terdengar langkah di pintu, Miko menoleh, "Nona, Pak Hardy datang."
Tubuh Susan menegang sejenak, lalu perlahan dia menoleh.
Matanya bertemu dengan Hardy di pintu. Susan berusaha menahan diri, melihat wajah Hardy yang letih, dia memberi senyum yang lebih buruk daripada menangis. "Sekarang kamu nggak perlu berebut anak denganku lagi, anak itu sudah tiada."
Saat Hardy masuk, Miko dengan sadar meninggalkan ruang rawat.
"Bagaimana keadaanmu? Ada yang s

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda