Suasana tiba-tiba menjadi sunyi.
Semua orang di sekitar seolah memperhatikan mereka.
Chelsea hanya merasakan hawa dingin di punggungnya.
Mustahil begitu kebetulan, 'kan?
Dia dan Natania saling memandang.
Natania juga menatapnya.
Mereka berdua menoleh ke belakang dan melihat Alfred dengan setelan jas mewah yang dirancang khusus tengah berdiri di belakang mereka dengan angkuh. Penampilannya yang anggun tidak cocok dengan lingkungan sekitar.
"Kebetulan sekali, Pak Alfred."
Natania berbicara lebih dulu dan berinisiatif untuk menyapa.
Tatapan Alfred tertuju pada Chelsea yang terlihat agak malu dan berkata dengan suara rendah.
"Kebetulan sekali."
"Aku baru saja berjalan ke sini dan mendengar seseorang menjelek-jelekkanku."
Chelsea hanya ingin mencari lubang untuk bersembunyi.
Natania pun tertawa canggung.
"Pak Alfred salah dengar. Barusan Bu Chelsea memujimu ...."
"Cuma cara memujinya agak istimewa."
Alfred mengangkat alisnya.
"Kalau begitu aku harus berterima kasih kepada Bu Chelsea atas pu