Bab 45
Darren tertegun seketika.
"Dia sudah mati, mati di tanganmu! Kamu lupa?" Hugo seperti sedang menilai seseorang yang menyedihkan.
"Bagaimana? Apa kamu masih berharap orang yang sudah mati bisa hidup kembali? Lima tahun lalu, yang membunuhnya itu kamu. Kudengar saat pemakamannya kamu bahkan nggak datang, kenapa nggak datang?"
Bibir Darren mengetat, dingin, tetapi tidak menjawab.
"Atau jangan-jangan, kamu nggak berani datang!" Nada Hugo penuh cemooh. "Masa sih? Dia mati di tanganmu. Membunuhnya saja berani, tapi melihat tubuhnya dibakar sampai jadi abu kamu justru nggak berani?"
Darren meninggi suaranya, "Apa kamu yang membawanya pergi?"
"Hahahah!" Hugo berkata, "Aku yang membawanya? Darren, bagaimana aku bisa membawanya? Perempuan itu sudah lama terbakar habis di tungku 900 derajat! Bukan hanya dia, bahkan dua anak dalam kandungannya pun kamu nggak mau, satu pun nggak. Kamu ini masih punya muka berharap dia hidup? Kamu pantas?"
"Dia nggak mati." Tatapan Darren mengunci wajah Hugo, matany

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda