Bab 68
Setelah mengatakan ini, Darren langsung memutuskan panggilan.
Vinnia menatap ke luar jendela.
Di sisi jendela, Darren menyerahkan ponselnya kepada Nandi dengan santai, lalu menatapnya dengan dingin. Setelah itu, pria itu berbalik dan memasuki restoran.
Pria arogan itu!
Vinnia diam-diam menggertakkan giginya, tapi Vinnia tiba-tiba menyadari jika dia tidak boleh kehilangan ketenangannya di depan pria ini.
Jadi dia merapikan rambutnya yang sedikit acak-acakan, lalu menoleh ke arah Hugo dan berkata, "Tenangkan dirimu, jangan bertindak gegabah."
Hugo bertanya dengan curiga, "Kamu mau pergi menemuinya?"
Vinnia berkata, "Dia suruh aku ke sana."
Ekspresi Hugo sedikit masam. "Kenapa kamu harus datang kalau dipanggil olehnya? Kamu bukan orang yang bisa dia panggil dan usir sesuka hati."
Vinnia berkata, "Hugo, jangan-jangan kamu lagi cemburu?"
Pria itu berkata, "Hm?"
Dia memang sedang cemburu, tapi dia selalu bersikap dengan terang-terangan dan tidak pernah menyangkal.
Vinnia menepuk wajahnya den

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda