Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 15

Sesampainya di rumah sakit, Aruna mencurahkan seluruh tenaga dan perhatiannya untuk merawat para korban luka, sama sekali tak punya waktu untuk memikirkan Julian. Dia sibuk hingga tengah hari, lalu berpapasan dengan Evander yang membawa kotak makan. Melihat betapa lelahnya Aruna, rasa kasihan yang mendalam melintas di mata Evander. Dia membuka kotak makan dan meletakkannya di hadapannya. "Aku tahu kamu mengkhawatirkan para korban luka, tapi kamu juga nggak boleh sibuk sampai mengabaikan tubuhmu. Sudah jam berapa sekarang? Kalau aku nggak mengantarkan makanan, apakah kamu berencana membiarkan dirimu kelaparan sampai mati?" Aruna tersenyum malu. "Nggak merasa lapar, jadi lupa." Evander memperlihatkan ekspresi tidak berdaya, melihatnya makan dengan lahap, lalu menuangkan segelas air untuknya. Lalu entah teringat apa, kekhawatiran melintas di antara alisnya. "Aku dengar orang bilang, Julian menyumbang dana besar ke rumah sakit ini." Jari Aruna yang memegang alat makan terhenti sejenak. Bib

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.