Bab 551
Akan tetapi saat mengejarnya ke lorong lift, wanita itu sudah pergi dengan lift.
Aku masih belum bisa melihat rupanya dengan jelas, tetapi aku curiga dialah wanita yang merayu ayahku.
Akan tetapi, mengapa wanita itu bersama Riris?
Mungkinkah dia dipekerjakan oleh Riris untuk menipu dan merayu ayahku?
Aku merasa marah saat memikirkan kemungkinan ini.
Sebenarnya apa mau wanita gila itu!?
Riris sudah menyusulku.
Dia tersenyum padaku, "Nona Meisya, siapa yang kamu kejar?"
Aku bertanya kepadanya dengan ketus, "Siapa wanita yang bersamamu tadi?"
Riris menyilangkan tangannya dan terkekeh ke arahku, "Itu temanku, kenapa? Kamu juga kenal dia?"
"Temanmu?" Aku mendengus, "Kalau memang temanmu, terus kenapa kamu menyuruhnya pergi begitu melihatku datang?"
Riris langsung tertawa seolah baru mendengar lelucon.
Dia berkata, "Nona Meisya, kamu terlalu memikirkannya. Kebetulan temanku ada urusan mendesak, jadi aku menyuruhnya untuk pergi dulu."
"Tapi apa maksud ucapanmu tadi? Apa aku juga harus memperk

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda