Bab 617
"Nanti saja."
"Tapi ...."
Belum selesai aku berbicara, dia langsung menutup bibirku.
Hasratnya datang begitu kuat, dokumen, tempat pena di atas meja, semua disapu ke lantai olehnya.
Bahkan makanan ringan yang kubawa pun ikut jatuh ke lantai.
Aku memelototinya dengan kesal, "Nanti kalau kamu kelaparan, biar tahu rasa!"
"Dengan kamu di sini, aku nggak akan lapar."
Dia tertawa kecil dengan nada nakal, lalu mengangkatku ke atas meja.
Kali ini, dia tidak terlalu lama, hanya sekitar satu jam sudah selesai.
Aku mengusap punggungku yang terasa sakit karena tertekan, menatapnya tajam.
Dia tertawa kecil sambil menggendongku ke kamar mandi.
Setelah lega, dia tampak jauh lebih santai, aura suramnya pun berkurang.
Dia memelukku sambil membilas tubuh kami di kamar mandi.
Aku menunduk memandangi perutku yang mulai membuncit, lalu bertanya padanya, "Carson, kamu benar-benar nggak percaya kalau aku sedang mengandung anakmu?"
Hari itu, setelah tiba-tiba mengetahui ibuku sakit parah, ditambah kondisi ibu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda