Bab 790
Aku menyeringai sinis. "Dia sendiri yang mau. Biar dia nikmati kejayaan menjadi tokoh utama wanita."
"Ya, ya."
Bella yang awalnya murung menjadi semangat ketika membicarakan ide jahat terhadap Riris. "Dengar-dengar, sutradaranya masih Nathan Yusman. Dia dijuluki Si Batu. Artis sepopuler apa pun juga dia marahi. Hehehe, Riris akan menderita kali ini."
"Jadi, kamu jangan terlalu berhati lembut saat menjadi tokoh sekunder wanita."
"Tentu saja." Bella tersenyum licik padaku, seperti seekor rubah.
Keesokan hari.
Aku terbangun karena digoyang oleh sepasang tangan mungil.
Aku membuka mata dengan linglung. Ternyata, itu Ven.
Aku duduk dan melirik jam di samping. Sudah jam sembilan lewat pagi.
"Mama, Mama ...."
Ven mendesak diriku yang sedang menguap. "Cepat bangun. Papa akan datang."
Aku terkaget dan langsung menjadi sadar.
"Apa? Papamu akan datang?"
Ven buru-buru mengangguk. "Papa sedang mengobrol dengan Paman Ricky di bawah, tapi aku rasa mereka seperti mau berkelahi. Mama, cepat turun."
Aku

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda