Bab 863
Meskipun hatiku kesal, aku bertanya dengan lembut padanya, "Apa yang terjadi, Tuan Carson?"
Carson mengeluarkan kotak rokok, kemudian mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.
Dia menghisap rokok itu dalam-dalam.
Samar-samar terdapat asap rokok yang diembuskan dari mulutnya, "Kamu adalah orang yang sangat licik, aku takut dijebak olehmu lagi."
Aku tertawa dengan marah setelah mendengar ini, tapi tiba-tiba hatiku terasa sedih.
Aku mencibir, "Bagaimana aku masih bisa mencelakaimu saat ini?"
"Siapa yang tahu?"
"Aku cuma tahu kalau kamu nggak pernah bertindak seinisiatif ini denganku."
Jadi Carson merasa pasti ada yang salah dengan hal ini? Carson merasa aku sengaja menggodanya karena ingin mencelakainya?
Pada awalnya aku masih bingung kenapa Carson harus bersusah payah menahan dirinya, ternyata dia memikirkan hal ini sejak awal.
Pada saat ini, aku tidak tahu apakah aku lebih merasa kesal, sedih atau malu.
Aku meremas selimut dengan erat, kemudian mencibir, "Karena kamu bilang aku ada

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda