Bab 871
Carson mencengkeram tepian meja batu sambil menatap tajam ke arahku dengan tatapan matanya yang dingin.
Sepertinya aku benar-benar musuh bebuyutannya.
Kami saling menatap cukup lama, tapi Carson tidak berkata apa-apa.
Akhirnya aku tidak tahan lagi menatap tatapan matanya.
Aku berkata, "Tuan Carson, kalau nggak ada yang mau dikatakan lagi, aku akan pergi ke kamar untuk istirahat dulu."
Setelah berkata demikian, aku hendak bangkit untuk pergi, tapi tiba-tiba Carson mencengkeram bahuku dan mendorongku agar duduk.
Aku menatapnya tanpa daya.
"Tuan Carson, kamu hanya menatapku tanpa berkata apa-apa. Apa sebenarnya maumu?"
"Kalau kamu marah padaku, katakan saja alasannya."
"Kamu diam saja, jadi bagaimana aku tahu apa yang kamu pikirkan?"
Ketika kami bertemu lagi empat tahun kemudian, aku merasa bahwa Carson membenciku dan tampaknya tidak tahu bagaimana cara memperlakukanku.
Berkali-kali aku merasa Carson begitu membenciku, tapi aku tidak tahu harus berbuat apa.
Mungkin Carson benar-benar ingi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda