Bab 883
Aku bergegas ke ruangan pribadi yang dipesan oleh Nathan.
Nathan sudah berada di ruangan sambil mempelajari naskah.
Restoran yang dipesannya didekorasi dengan gaya tradisional, dekorasi ruang pribadinya terlihat segar serta elegan.
Begitu melihatku datang, Nathan berdiri sambil tersenyum padaku. "Nona Meisya, kamu sudah datang."
Aku mengangguk, menarik kursi untuk duduk, lalu meminta maaf padanya, "Ada kemacetan di jalan. Maaf sudah membuatmu menunggu."
"Nggak apa-apa, aku baru saja sampai di sini."
Sambil berbicara, Nathan menyuruh pelayan untuk mulai menyajikan makanan.
Aku memandang sekeliling ruangan lagi.
Ruang pribadi itu sangat luas, dengan lukisan-lukisan dan kaligrafi tergantung di dinding serta dua pot anggrek diletakkan di sudut, memancarkan aroma yang wangi.
Meja makan itu berbentuk persegi dan sangat besar.
Dia dan aku duduk berseberangan, dari sudut pandang mana pun memang terasa agak canggung.
Nathan menuangkan segelas air untukku, terpaksa menjulurkan tangannya jauh-jau

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda