Bab 902
Setelah mendengar ini, tiba-tiba aku merasakan gelombang kegembiraan dalam hatiku.
Orang yang berbicara pada Riris pastilah bukan Illias. Lagi pula, Riris dan Illias baru saja menjadi gila bersama selama setengah malam tadi malam, mustahil baginya Riris datang membujuk Illias.
Jadi, siapakah orang itu? Kenapa Riris berusaha menenangkannya sedemikian rupa, seolah-olah Riris takut orang itu akan marah?
Kalau dipikir-pikir seperti ini, orang itu kemungkinan besar adalah seseorang yang mengetahui kejadian empat tahun lalu.
Mungkinkah ... Herman?
Setengah jam setelah mengakhiri teleponnya, Riris muncul di lantai bawah.
Riris mengenakan gaun putih, tampak polos dan tidak berbahaya.
Riris tampak takut diikuti, melihat sekeliling baru masuk ke dalam mobil.
Begitu melihat Riris hendak masuk ke mobil, aku bergegas keluar kamar dan berlari turun ke bawah.
Namun, saat aku turun, Riris sudah pergi.
Saat aku melaju untuk menyusulnya, mobil Riris sudah masuk ke jalur utama dan tak terlihat.
Teringat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda