Bab 100
Xander belum datang, jadi Grace menunjukkan sifat aslinya. Dia berujar dengan lugas, "Karin, kalau suamimu itu normal, aku pasti tergoda melihatnya. Daya tarik seksualnya luar biasa. Setiap kali melihatnya, rasanya aku ingin melepas setelan jasnya untuk melihat otot-otot perutnya. Jujur deh, masa kamu benar-benar nggak tergoda?"
"Nggak kok," kata Karin sambil tertawa kecil. "Kalau dia pria normal, mana mungkin aku bisa mendapatkannya?"
Grace mencibir, harus dia akui bahwa perkataan Karin benar. Sebagai sahabat Karin, Grace memiliki kesan yang sangat positif dan menganggap Karin cantik tiada tanding, tetapi dia tidak bisa berbohong.
Xander itu pria kelas atas, wajahnya saja sudah bisa membuat banyak wanita tergila-gila.
Grace pun mendecakkan lidahnya dengan sedikit kesan menyesal. "Sayang sekali, kok dia malah melenceng sih."
Di samping, Simon yang sejak datang terus diam dan asyik bermain ponselnya sontak mengangkat pandangannya saat mendengar kata kunci itu. "Sebenarnya, pria belok ju

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda