Bab 32
Setelah berpikir sejenak, dia berbicara dengan suara berat, "Kamu nggak perlu khawatir soal adikmu, aku punya teman di dunia pendidikan yang bisa membantu. Dia sebenarnya difitnah, jadi seharusnya nggak sulit untuk membuatnya kembali bersekolah."
Karin memandangnya dengan tidak percaya, matanya menatap dengan senang dan terkejut. "Benarkah?"
Ini adalah kedua kalinya dalam malam ini dia menanyakan benarkah.
Xander pun tersenyum kecil. "Di hatimu apakah aku begitu nggak bisa dipercaya?"
Karin segera menggelengkan kepalanya. "Bukan, aku hanya ... "
Hanya tidak menyangka, masalah ini bisa diselesaikan dengan begitu mudah.
Setelah berhenti sejenak, dia berkata dengan tidak enak, "Seandainya aku bertanya padamu lebih dulu."
Maka tidak akan terjadi hal seperti ini.
Cahaya kilat terlihat di mata Xander saat dia berkata, "Jadi lain kali cobalah untuk memercayaiku."
Karin mengangguk, lalu bertanya dengan khawatir, "Malam ini kamu membawaku keluar, apakah hal itu akan memengaruhimu?"
Xander mengg

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda