Bab 37
Siska tidak percaya dengan apa yang didengarnya. [Karin, kamu tahu apa yang baru saja kamu katakan? Aku nggak menyangka kamu adalah wanita yang tega seperti ini. Dulu Fernando bahkan rela melepaskan hak waris keluarganya hanya untuk menikahimu, beginikah caramu membalasnya? Kamu nggak merasa bersalah padanya?]
Setiap pertanyaan seperti tamparan yang menyakitkannya, menghantam hati Karin dengan keras.
Makna sakit sekilas terlihat di matanya, tapi dengan cepat dia sembunyikan. Dengan suara lembut dia berkata, "Kalau hanya membahas masalah itu, kita nggak perlu melanjutkan percakapan ini. Aku akan menutup teleponnya."
Setelah berkata demikian, dia langsung mematikan panggilan itu.
Tekanan di telinganya tiba-tiba menghilang, Karin menghela napas dengan perlahan, seolah-olah ingin mengeluarkan semua beban di hatinya.
Perkataan Siska benar-benar menggelikan.
Dia seharusnya merasa bersalah pada Fernando?
Dia merasa dia sudah membalas semua kebaikan Fernando padanya.
Tega ... jika ini yang dis

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda