Bab 45
Mata Sherin berbinar-binar.
Sejak dia dan Kak Fernando kembali bersama, dia sudah beberapa kali mencoba menyinggung soal pernikahan kepada Keluarga Suntaro, tapi setiap kali selalu ditolak halus, tidak pernah bisa melangkah lebih jauh.
Sekarang, karena Siska sendiri sudah memberi sinyal setuju, bukankah itu berarti dia akan segera menjadi istri Kak Fernando?
Membayangkan sosok tinggi dan tampan Fernando, pipi Sherin memerah.
Dengan lembut dia berkata, "Bibi, aku akan berusaha sebaik mungkin."
Siska tersenyum dan berkata, "Aku percaya padamu."
Dia berdiri lalu berkata, "Hari ini aku agak lelah. Sherin, kamu duduk saja, anggap ini rumah sendiri. Aku mau naik ke atas dulu untuk istirahat."
Sherin buru-buru menjawab, "Silakan, Bibi. Aku nggak apa-apa."
Siska mengangguk, lalu memberi isyarat pada Esther. Esther segera berdiri. "Bu, biar aku bantu Ibu naik."
Keduanya naik ke lantai dua. Begitu pintu kamar tertutup, ekspresi Siska langsung berubah dingin. "Bagaimana perkembangan di pihak Andi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda