Bab 57
Tak lama kemudian, Karin sampai di lantai enam.
Karin berdiri di luar ruang VIP, menggigit bibirnya sebentar sebelum mengetuk pintu.
Baru saja mengetuk dua kali, tiba-tiba terdengar suara arogan dari belakang. "Eh, bukankah ini mantan kakak iparku? Kenapa kamu di sini? Jangan-jangan kamu tahu kakakku ada di sini, jadi mau menempel padanya lagi?"
Sejak insiden di Rembulan Senja, ini pertama kalinya Karin bertemu lagi dengan Esther. Seketika, bayangan malam itu saat dia dikunci di kamar oleh Esther dan hampir diperkosa oleh pria bernama Saka itu terlintas di benaknya.
Karin mengepalkan tangan, menahan amarah. Masalah ayahnya lebih penting. Dia tidak bisa menyinggung Esther sekarang.
Dengan tenang, dia berkata, "Aku ada urusan dengan kakakmu. Tenang saja, aku nggak berniat menempel padanya."
Esther melangkah maju dengan gaya sombong dan mengejek, "Oh? Ada urusan apa dengan kakakku? Jangan bilang kamu masih berharap dia mau membantumu? Jangan lupa, kamu hampir membuatnya masuk penjara. Kam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda