Bab 87
Xander memandang sosok Karin yang perlahan menjauh, emosi yang kompleks terpancar di matanya.
Dulu, Xander juga pernah menghadapi situasi seperti yang Karin katakan. Karin tidak akan pernah tahu berapa banyak yang sudah Xander korbankan demi bisa berdiri di hadapan Karin dengan terang-terangan, demi bisa menghadapi masalah seperti ini dengan bebas sesuka hati.
Begitu Karin masuk ke restoran, Simon langsung menyadarinya. Simon berdiri dan melambaikan tangannya. "Karin, sini!"
Karin tersenyum dan bergegas menghampiri, lalu memberikan uang tunai sebanyak 20 juta yang tadi dia tarik di jalan sambil mengedipkan matanya. "Siapa tahu ada pengeluaran lain. Nggak ada salahnya bawa lebih kalau lagi keluar sama gadis."
Simon tertawa. "Kamu terlalu banyak berpikir."
Setelah itu, Simon berbalik dan berujar memperkenalkan kepada Yena, "Ini temanku, Karin. Karin, ini Yena yang pernah kubicarakan padamu."
Yena tersenyum lembut kepada Karin. "Ternyata Nona Karin. Aku sudah lama mendengar tentang Nona.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda