Bab 417
Lu Shengyao merasakan sensasi hangat di bibirnya dan matanya seketika melotot.
Apa dia sudah gila?!
Ying Xiaoxiao melepaskan bibirnya setelah menyentuhnya dengan lembut. Kemudian dia menoleh untuk melihat wajah wanita manja itu, yang jelas terkejut dengan apa yang baru saja dia lakukan.
Ying Xiaoxiao mengerutkan bibirnya dan merasa sedikit putus asa. Dia berpikir bahwa ketika wanita itu melihat dirinya mencium Lu Shengyao, dia akan bereaksi lebih.
Ya, dia memang bereaksi, tapi hanya sedikit terperanjat dan tidak ada yang lainnya.
Membosankan!
Kemudian, dia melihat Lu Shengyao, hanya untuk memastikan bahwa pria itu sedang menatapnya dengan tatapan yang berat.
Dia merasa sedikit bersalah dan tidak dapat menjelaskan lebih lanjut, selain terbatuk kecil. "Jangan terlalu banyak berpikir. Aku menciummu bukan karena aku menyukaimu."
Sepertinya ada sesuatu yang melonjak di bagian bawah matanya ketika dia mendengar ucapan wanita itu, dan menghilang dengan cepat.
Lu Shengyao menjawab dengan tenang, "Aku tidak berpikir terlalu banyak."
Ying Xiaoxiao mengerutkan keningnya. Setelah mendengar ucapannya bahwa dia tidak terlalu memikirkannya, mengapa rasanya dia terlihat seperti baru saja mengekspos dirinya sendiri?
"Sudah cukup." Matanya berkerut dan bibirnya mencibir. "Berani-beraninya kau mengusikku! Kau harus menanggung akibatnya."
Melihat ekspresinya yang tajam, Lu Shengyao terkejut. "Sebenarnya ..."
Ketika dia hendak menjelaskan maksud dari ucapannya, tiba-tiba dia melihat wanita manja itu meraih gelas anggur dan bersiap untuk melemparkannya ke Ying Xiaoxiao. Wajahnya tiba-tiba menunduk, dan spontan dia menarik Ying Xiaoxiao ke dalam pelukannya.
Ying Xiaoxiao menghela nafasnya pelan ketika tubuhnya berada di dalam pelukannya erat dengan wajahnya yang kosong.
Detik berikutnya, dia mendengar suara gelas yang pecah di atas lantai dan ... erangannya sedikit teredam.
Dia mendongak dan melihat alisnya berkerut seperti sedang menahan kesakitan.
Sepertinya dia telah menyadari bahwa sesuatu telah terjadi, dan emosi yang tak terlukiskan perlahan mulai mengalir di dalam hatinya. Dia merasa senang tapi juga canggung.
Suara marah dari wanita manja itu segera masuk kedalam telinga Lu Shengyao. "Lu Shengyao, beraninya kau melindungi wanita sialan itu! Apakah kau tidak takut kalau aku akan memberi tahu kakakmu?"
Mendengar ucapannya, Lu Shengyao hanya bisa tertawa terbahak-bahak. Ying Xiaoxiao merasakan guncangan kecil di dadanya. Wanita itu mengangkat kepalanya dan merasa sedikit bingung ketika melihat senyum di wajahnya dan membuat pria itu terlihat semakin tampan.
Mungkin Lu Shengyao baru menyadari bahwa wanita itu tengah memperhatikan dirinya ketika dia menunduk dan menatap sorot matanya yang jernih dan terlihat sedikit gelisah. Dia mengangkat alisnya dan rasa ketertarikan itu seketika mulai muncul di matanya.
"Kenapa? Apa kau baru tahu kalau aku ini sangat tampan?"
Dia sengaja menurunkan suaranya di telinga Ying Xiaoxiao, dan membuat wanita itu tersadar dari lamunannya. Dia bisa merasakan ejekan didalam setiap ucapannya dan matanya terus saja berputar. Dia mendengus dan berkata dengan nada yang sedikit menyentil, "Jangan menyanjung dirimu sendiri."
Lu Shengyao tersenyum dan terdiam tanpa berkata sedikitpun.
Dia melepaskan pelukannya, lalu berdiri dan berbalik menghadap wanita manja yang sedang terengah-engah itu.
Wanita itu tidak lagi bersikap malu-malu seperti tadi. Pada awalnya dia mengemas wajahnya dengan sangat hati-hati agar dapat terlihat seperti wanita baik-baik, tetapi sekarang ketika dia sangat marah, mata dan hidungnya melebar menjorok keluar dari tempat asalnya semula. Matanya terlihat semakin membesar, ketika dia menatap Lu Shengyao, dan itu sangat menakutkan.
Lu Shengyao tidak bisa berbuat apa-apa selain bergumam dalam hati. Jika Kakak akan memilihkan aku pasangan untuk kencan, setidaknya dia bisa memilihkannya seseorang yang cantik!
Wanita manja itu berteriak, "Lu Shengyao, pelacur itu baru saja menciummu dan kau sudah begitu protektif terhadapnya. Jika dia tidur denganmu, apakah kau akan memberikan nyawamu?"