Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1

Setelah menikah selama lima tahun dan menjalani 99 kali IVF bayi tabung, Carla akhirnya hamil. Dia pulang ke rumah membawa hasil laporan pemeriksaan kehamilan. Dia ingin menunjukkannya pada Bimo dan berbagi kebahagiaan bersama. Tapi, dia malah mendengar candaan pria itu bersama teman-temannya. "Aku menyembunyikan tiga hal dari Carla." "Pertama, aku memalsukan hasil tes kesuburannya dan membuatnya harus melakukan prosedur bayi tabung 99 kali." "Kedua, benih dalam kandungan wanita itu berasal dari Rasyid, dan bukan anakku." "Ketiga, cuma Sissy wanita yang kucintai." Tubuh Carla membeku seketika. Tapi suara kembali terdengar dari dalam ruangan. "Seminggu lagi, di pesta ulang tahun pernikahan kami yang ke lima, Kakek akan mengumumkan kalau aku akan mewarisi bisnis keluarga. Saat itu, aku akan membuat semua mengira kalau Carla dan Rasyid selingkuh sampai punya anak haram!" Carla gemetar saking marahnya. Dia lalu membuka blokir kontak seseorang. Carla: [Rasyid, ada hal besar yang harus aku bicarakan denganmu.] ... Suara tawa riuh kembali terdengar dari ruang kerja. "Apa kataku, Kak Bimo kan benci banget sama Carla, mana mungkin dia tiba-tiba mau menghamili wanita itu? Rupanya janin dalam perut wanita itu adalah anak orang lain!" "Kak Bimo, aku kira kamu sudah terlanjur jatuh cinta pada Carla!" Bimo memasang wajah tegas, lalu mendengus dan berkata, "Cinta? Aku malah benci sekali padanya. Kalau saja aku nggak tidur dengannya lima tahun lalu, aku mana mungkin mau menikahinya." "Jangan pernah bicara begitu lagi. Kalian nggak akan kumaafkan kalau kalimat seperti itu sampai terdengar ke telinga Sissy." Kata-kata mereka terdengar begitu menusuk di hati Carla. Tubuhnya seolah membeku di tempat. Lima tahun lalu, dua hari setelah ibunya meninggal karena jatuh dari gedung tanpa alasan jelas, ayahnya membawa pulang selingkuhan serta anak haramnya. Carla tidak sanggup menghentikannya, dia akhirnya pergi ke bar mau mabuk-mabukan. Siapa sangka dia malah kena jebakan obat tidur. Dia yang dalam pengaruh obat pun malah tidur bersama Bimo. Setelah itu, anak haram ayahnya, Sissy, masuk ke kamar bersama seorang sahabat. Semua orang tahu kalau Carla sudah bertahun-tahun menaruh hati pada Bimo. Dia sampai tidak bisa membela diri saat itu. Akhirnya, Edi sebagai kakek Bimo menyuruh cucunya untuk menikahi Carla. Waktu itu, Rasyid yang selama ini hidup terpisah dari Keluarga Fauzi, baru pulang kembali ke kediaman keluarga mereka. Bimo tidak berani menolak perintah kakeknya karena takut tidak mendapatkan jatah warisan. Carla juga merasa kalau menikah memang solusi terbaik. Akhirnya, mereka berdua pun menikah secara sah. Lima tahun kemudian, Bimo ternyata masih bersikap dingin pada Carla. Dia hanya terus meminta haknya sebagai suami setiap malam. Carla awalnya mengira kalau Bimo juga mencintainya. Dia yakin suatu hari nanti bisa meluluhkan hati pria itu yang sekeras batu. Tapi siapa sangka, Bimo malah mencintai Sissy. Bahkan kejadian lima tahun lalu merupakan jebakan yang sengaja Bimo siapkan. Pria itu bahkan sudah merencanakan agar Carla mengandung anak Rasyid. Semua agar Bimo bisa mendapatkan harta warisan keluarga. Carla sakit hati, napasnya sampai tercekat, seluruh tubuhnya gemetar tidak terkendali. Dia bisa menerima kenyataan kalau Bimo memang tidak mencintainya. Tapi pria itu malah tega menyiksanya hingga dia harus 99 kali menjalani proses bayi tabung yang menyiksa. "Bimo, kamu kejam!" batin Carla. Tiba-tiba, seseorang dari dalam ruang kerja berkata, "Kak Bimo, jangan sampai Carla tahu kalau dia mengandung anak Rasyid. Kalau tidak, bisa-bisa mereka kerja sama untuk melawanmu." "Hah!" Bimo mengejek, "Carla itu sok suci. Dia juga jijik dengan anak haram. Makanya, dia sangat benci pada Sissy." Maksud Bimo sudah jelas. Meskipun Carla tahu kebenaran soal anak dalam kandungannya. Wanita itu tetap tidak akan mungkin bekerja sama dengan Rasyid. Suara tepukan tangan langsung bergema di dalam ruang kerja itu. "Hebat sekali Kak Bimo. Kakak benar-benar cerdik soal buat rencana. Sekali mendayung, tiga pulau terlampaui. Bahkan sepuluh Carla pasti juga langsung kalah!" "Kenapa harus menunggu seminggu lagi? Aku sudah nggak sabar mau melihat pertunjukan sebagus ini!" Carla menggigit bibir, berusaha keras menahan tangisnya. Saat masih enam belas tahun, dia sudah jatuh cinta pada Bimo. Bisa dibilang, dia sudah sepuluh tahun mencintai pria itu. Dia kira, semua akan membaik seiring dengan kerja kerasnya selama ini. Tapi dia tidak pernah menyangka kalau semua ini hanya sandiwara! Kedua tangan Carla terkepal erat. Tatapan matanya dipenuhi dengan kebencian. Ingin mengalahkannya? Jangan harap! Bimo sudah yakin akan menang? Kalau begitu, biar dia memberi pria itu pelajaran. Supaya Bimo tahu berapa harga yang harus pria itu bayar karena sudah menipunya. Pemenangnya adalah orang yang nanti akan tertawa di akhir!
Bab Sebelumnya
1/27Bab selanjutnya

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.