Bab 48
Pola makan Ethan sangat tidak teratur, pria itu sangat pilih-pilih. Nyonya Sandra sampai tidak tahu harus berbuat apa. Namun, entah kenapa Ethan justru tampak agak tertarik dengan masakan Tania.
"Boleh," jawab Ethan dengan nada bicara yang angkuh seolah sedang memberi sumbangan kepada Tania.
Tania pun mencibir. Walaupun yang dia pegang ini bukan racun, rasanya dia mau menambahkan kecap asin yang banyak biar lidah Ethan mati rasa.
Tania tetap tidak ingin membuang-buang makanan, jadi dia menyajikan masakannya ke atas meja dengan hati-hati.
Ethan sudah dua kali mencicipi masakan Tania. Pertama saat di kamar rawat neneknya dan kedua saat Tania memasakkan mi pangsit sebagai makan malam neneknya. Kali ini, rasa masakan Tania seperti apa, ya?
"Gimana?" tanya Tania dengan cemas.
Meskipun Tania sangat percaya diri dengan keterampilan memasaknya, entah kenapa dia selalu saja takut dikritik oleh Ethan yang merupakan seorang CEO dan terbiasa hidup dalam kemewahan.
"Lumayan enak," jawab Ethan denga

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda