Bab 76
Ethan memang sudah mengusirnya dengan tegas. Tapi, Tania tetap yakin akan menemukan kesempatan untuk bertemu Nenek dengan tinggal di dekat rumah sakit.
Sayangnya, harga sewa di sekitar rumah sakit sangat mahal. Bahkan apartemen yang rusak parah dan hampir tak layak huni pun mematok sewa bulanan sebesar enam juta.
Setelah putus kuliah, gelar pendidikannya tidak dilirik oleh perusahaan-perusahaan. Lamaran kerja yang dia kirimkan tenggelam tanpa kabar, seperti batu yang dilemparkan ke dalam laut.
Tanpa pilihan lain, Tania mengambil pekerjaan paruh waktu di sekitar sana untuk mengumpulkan biaya hidup.
Siang harinya, dia bekerja sebagai pelayan dan mencuci piring di hotel. Malam hari, dia jadi pengantar makanan di klub malam. Jika bertemu pelanggan yang dermawan, dia mungkin mendapat tip tambahan, cukup untuk bertahan hidup.
Pada larut malam, Tania kelelahan dan siap kembali ke kamar sewanya untuk beristirahat.
Namun, saat meninggalkan klub malam, suara nyaring terdengar di belakangnya.
"Ta

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda