Bab 98
Orang di ujung telepon itu, yang dikenal dengan julukan 'Si Luka Pedang', seorang buronan yang sangat terkenal dan namanya selalu tertera di daftar pencarian orang. Metode-metodenya dikenal sangat tajam, dan dia tak pernah ragu melakukan apa saja, asalkan dibayar.
Tentu saja, Si Luka Pedang tidak akan melewatkan kesempatan besar seperti ini. Dia tertawa jahat dan berkata dengan nada licik, [Nona Rachel memang layak menjadi nyonya ,uda Keluarga Sahir. Main kotor pun begitu berkelas. Menghilangkan satu nyawa, bukankah hal yang mudah?]
"Bagus, aku tunggu kabar baik darimu."
Setelah menutup telepon, perasaan Rachel semakin bahagia. Dia tidak sabar menunggu kabar baik tentang kematian wanita itu!
Baru saja keluar dari toilet, Rachel terkejut melihat sosok Ethan.
"Kak Ethan, bukankah kamu buru-buru mau pergi rapat? Kenapa kamu masih ada di sini?"
Rachel sedikit gugup. "Sial! Jangan-jangan Kak Ethan sudah mendengar semuanya!" gumamnya dalam hati.
Namun, ekspresi wajah Ethan tidak menunjukkan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda