Bab 44
Tak lama kemudian, satu per satu makanan dihidangkan.
Henny memakai sarung tangan dan mengupas udang untuk Aditya dengan cekatan. Tubuhnya condong ke arah Aditya, sampai dadanya menekan lengan pria itu, barulah dia meletakkan udang ke piring di depannya.
"Aditya, aku ingat kamu suka makan ini."
Henny mendongak dengan genit menatap wajah tampan bak dewa itu, matanya penuh cinta, "Udang ini memang enak. Pertama kali aku mencobanya juga kamu yang membawaku ke sini. Waktu itu malah kamu sendiri yang mengupaskan udang untukku."
Aditya menunduk menatap wanita di depannya. Riasannya memang elegan, dulu menurutnya tidak masalah, tapi entah kenapa hari ini dilihatnya justru terasa menjijikkan.
Dia memang suka makan udang di sini, tapi gara-gara ulahnya, selera makannya jadi hilang.
"Hmm, Kak, udang di sini enak sekali."
Suara Sharleen tiba-tiba terdengar dari kursi seberang. Dia memakai sarung tangan di kedua tangan dan makan dengan lahap, bahkan tidak menoleh ke arah mereka.
Aditya, "..."
Enta

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda