Bab 47
Mereka segera tiba di pusat musik, Aditya berkata, "Sudah sampai, turunlah."
"Aditya, aku nggak bisa meninggalkanmu." Kedua mata Henny memerah. "Aku akan terus menunggumu, nggak peduli berapa pun lamanya."
Aditya terdiam sejenak, lalu berkata, "Cepat turun, aku masih ada rapat di perusahaan."
Napas Henny tercekat.
Dia sama sekali tidak menyangka jika Aditya tidak terharu dengan ucapannya, bahkan sedikit terdapat ekspresi tidak sabar di wajah pria itu.
Henny menggertakkan giginya. Begitu keluar dari mobil, mobil itu langsung menjauh.
"Aku nggak akan menyerah begitu saja," ujar Henny dengan kedua tatapan yang gelap. Jika bisa menikah dengan Aditya, maka dia akan menjadi istri CEO Grup Wirawan. Pada saat itu dia akan menjadi pusat perhatian tidak peduli ke mana pun dia pergi.
...
Di dalam Mercedes-Benz.
Adeline memegang kemudi dengan pikiran yang kacau. Acara makan tadi membuatnya menyadari jika dia sama sekali tidak mengenal Andres.
Awalnya dia berencana mengantar Miana untuk belajar mel

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda