Bab 77
"Aku ke kamar mandi dulu."
Aditya pergi dan berjalan menjauh.
Sharleen melihat bubur yang tersisa di dalam mangkuk, lalu menghabiskannya karena tidak ingin membuang makanan.
...
Pada pukul empat dini hari.
Sebuah mobil mewah perlahan-lahan berhenti di lantai bawah sebuah gedung apartemen dekat Kota Universitas.
Harga apartemen di sini sangat mahal, terdapat supermarket di lantai bawah. Selain itu, terdapat pintu masuk kereta bawah tanah dan toko teh susu yang terkenal di depannya.
"Apakah benar di sini?" tanya Aditya meskipun sudah mengetahuinya.
"Benar." Sharleen sangat mengantuk dan menguap. "Terima kasih atas bantuanmu hari ini, cepat pulang istirahat. Lain kali aku akan traktir kamu."
Setelah mengatakan ini, dia dan Cynthia membuka pintu, lalu hendak keluar dari mobil.
Sebuah tangan yang besar tiba-tiba menahannya.
Pria itu berkata dengan nada mencela, "Karena kamu mau traktir aku, kenapa kamu nggak minta nomor aku?"
Sharleen mengerjapkan matanya dengan bingung. Dua detik kemudian,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda