Bab 93
"Aduh, sulit dijelaskan. Sebenarnya aku nggak menyuruh pria itu datang. Semua ini cuma salah paham."
Sharleen ingin menangis. "Dia sudah pergi. Kemarilah, ada banyak hal yang ingin kuceritakan padamu. Dulu ada begitu banyak uang di hadapanku, tapi aku nggak bisa menggapainya, huhuhu."
Cynthia, "..."
Dia sudah berada di kereta bawah tanah dalam perjalanan pulang.
Setelah mendengar apa yang Sharleen katakan, dia turun dari kereta bawah tanah tanpa daya dan berbalik.
Setengah jam kemudian, Cynthia duduk di sofa sambil menatap Sharleen yang duduk bersila di atas kasur. Hari itu panas dan dia terbungkus selimut tebal. Bibir wanita itu bengkak dan sepasang mata itu begitu menawan, benar-benar tidak pantas untuk dilihat.
Sharleen menceritakan kejadian itu dengan raut wajah sedih. "Aku mana berani menyetujuinya? Cepat atau lambat identitasku akan terbongkar. Mustahil bagi kedua keluarga untuk memutus hubungan. Bukankah Keluarga Wirawan bersedia memaksakan pernikahan dengan Keluarga Lorin karen

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda