Bab 1972
Semua orang lainnya menundukkan kepala setelah mendengar kata-kata Wilon. Wilon tiba-tiba bertanya, "Vitro, kalau Surya benar-benar orang yang ditunggu oleh Tuan, apakah kamu takut?"
"Nggak takut."
"Kenapa kamu nggak takut?"
"Huh!"
Vitro mendengus, lalu melanjutkan, "Tanpa Tuan, aku pasti sudah lama mati. Berkat Tuan, kita bisa terus menikmati hidup. Selama beberapa puluh tahun ini, kita sudah menghasilkan cukup banyak uang. Kita ada di sini untuk membalas kebaikan Tuan. Jadi meski harus mati, itu bukan masalah."
"Kalau begitu, apa kamu nggak takut pada Surya?"
"Kenapa harus takut padanya? Kalau dia adalah orang yang ditunggu oleh Tuan, kita pasti akan mati ditangannya. Kalau dia bukan orang yang ditunggu oleh Tuan, dia pasti akan mati ditangan kita. Selama kita melakukan yang terbaik, tak peduli akhirnya akan berhasil atau tidak, biarkan nasib yang memutuskan. Kita bisa menghadapinya tanpa penyesalan."
"Ya, kamu benar. Ayo masuk ke mobil."
Semua orang naik mobil bersama-sama. Vitro be

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda