Bab 2149
"Hukuman?"
"Hahaha!"
Adam tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Ibu, kamu terlalu berhati-hati. Kita seharusnya bisa menjadi yang terkuat di ruang ini, tapi kenapa kita harus terus bersembunyi di bawah tanah sepanjang waktu? Alasannya adalah karena Ibu yang terlalu pengecut."
"Cukup, Nak. Pemahamanmu tentang banyak hal masih sangat sedikit. Kita hanya bisa menyelesaikan misi kita sendiri di sini. Kita nggak boleh ikut campur dalam proses Dunia Manusia."
"Aku nggak peduli!"
Mata Adam tiba-tiba memerah. Dia menatap Surya, lalu berkata, "Ibu, nggak peduli apa pun katamu, aku akan membunuhnya hari ini!"
"Kamu, terimalah kematianmu!"
Cairan di tangan Adam membentuk sebuah pedang panjang. Kemudian, pedang itu menyerang ke arah Surya. Surya buru-buru menghindar, mengelak dari serangan energi pedang itu.
Cairan hitam mengalir dengan deras, berubah menjadi dinding yang mengurung Surya dari segala arah. Empat Adam muncul di empat arah berbeda, masing-masing memegang pedang panjang, lalu menusuk

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda