Bab 2151
Tunggu sebentar!
Suara ini!
Mata Surya tiba-tiba membelalak. "Bagaimana? Apa akhirnya kamu ingat sekarang?" Pria paruh baya itu memelototi Surya. Detik berikutnya, pria paruh baya itu meninju dada Surya, membuat Surya terlempar mundur sejauh sepuluh meter. Pria itu berjalan masuk ke dalam kamar dengan tenang, lalu menutup pintu.
Pada saat itu, Surya yang terlempar mundur puluhan meter memegangi dadanya yang sakit. Dia bertanya pada pria paruh baya yang dengan tenang masuk ke dalam ruangan, lalu duduk di sofa itu, "Apakah kamu Adam?"
"Benar."
Pria paruh baya itu menyilangkan kakinya, lalu melanjutkan, "Aku Adam. Kamu harusnya merasa sangat beruntung sudah mendapatkan pengakuan dari ibuku. Tapi kalau kamu ingin mendapatkan pengakuanku, nggak akan semudah itu."
Setelah rasa sakit di dadanya mereda, Surya memandang pria paruh baya itu, lalu berkata, "Aku nggak butuh pengakuanmu. Pada saat yang sama, kamu juga nggak perlu mendapatkan pengakuanku. Karena setiap orang memiliki kepribadian yan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda