Bab 2218
Tidak lama kemudian, pria tua itu mulai berpesta lagi. Melihat pria tua itu makan dengan gembira, Surya mulai menikmati makanannya sendiri. Namun, nafsu makan pria tua itu luar biasa, dia makan empat kaki babi dan sepotong besar daging babi dalam waktu kurang dari setengah jam.
Pria tua itu duduk di tanah, menjilat minyak dan air dari jari-jarinya, sambil menatap babi utuh yang dipanggang di atas panggangan, kemudian berkata, "Rasanya sangat enak. Ini adalah babi panggang utuh terlezat yang pernah aku makan dalam tiga puluh tahun."
Surya berkata, "Senior, apa kamu sudah selesai makan?"
"Ya, sudah," sahut pria tua itu mengangguk puas.
"Kalau begitu aku menyimpan sisanya."
Ketika pria tua itu melihat Surya pergi untuk mengambil babi panggang utuh, dia buru-buru berdiri dan meraih Surya sambil berseru, "Hei, hei, jangan! Belum terlambat untuk mengambilnya nanti."
Surya menarik napas dalam-dalam, kemudian berkata, "Senior, sebenarnya, aku tahu meskipun kamu nggak memberitahuku. Kamu pasti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda