Bab 2292
Detik berikutnya, badai merah kembali menyusul Surya dan langsung melahapnya. Pada saat ini, Sarung Tangan Cahaya di tangan Surya telah meredup. Saat ini, tubuh Surya telah mencapai batasnya dan tidak dapat menyerap energi lagi.
Melihat ini, Patrick menunjukkan senyuman di matanya seraya berkata dengan nada dingin, "Sepertinya keturunan anak cahaya cuma begini saja."
Namun, pada saat kata-kata Patrick dilontarkan, seluruh tubuh Surya memancarkan cahaya putih yang kuat. Perisai cahaya putih menyebar dalam sekejap, menelan seluruh area di mana badai merah itu berada. Bahkan ketika perisai itu terus menyebar, perisai itu segera menyatukan Patrick ke dalamnya.
Di langit, pancaran cahaya merah menghilang seketika. Patrick melihat ke bawah tangan kanannya yang perlahan melemah. Pria itu tiba-tiba melihat ke langit, melebarkan matanya seraya berteriak, "Jangan, Yang Mulia Dewa Darah, jangan lakukan itu."
Namun pada saat ini, Surya telah merapalkan tekniknya seraya berteriak dengan marah, "Tek

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda