Bab 2379
Kemudian, Seran mengatur kamar untuk ketiga orang tersebut, lalu pergi dengan mengendarai mobil.
Mobilnya segera tiba di sebuah dermaga, di mana seorang pria berjas hitam berdiri. Jika Surya ada di sini, dia akan langsung mengenali pria itu sebagai Utusan Kegelapan. Seran turun dari mobil, berlari menuju dermaga.
Seran berlutut dengan satu kaki, berkata dengan penuh hormat, "Seran memberi hormat pada Pak Utusan."
"Seran, bagaimana dengan urusannya?"
"Pak Utusan, kamu jangan khawatir. Aku sudah mengatur tempat tinggal untuk Surya dan dua orang lainnya. Dalam tiga hari ini, mereka akan menuju Pulau Kuke untuk mencari Helm Cahaya."
Utusan Kegelapan tersenyum simpul saat dia berkata, "Ini jadi makin menarik. Pak Penguasa sudah melakukan banyak usaha untuk Surya. Semoga dia nggak mengecewakan Pak Penguasa."
Malam itu, Surya duduk bersila di tempat tidurnya, memikirkan mantra dari Pedang Naga Iblis sambil terus mengulanginya dalam hati. Tiba-tiba, dia membuka matanya. Sebuah pedang panjang y

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda