Bab 2678
Angin malam bertiup, pria berbaju hitam itu menatap Surya seraya berkata, "Kamu ternyata seorang kultivator Klan Naga. Sepertinya aku selalu meremehkanmu."
Saat mendengarnya, ekspresi terkejut muncul di mata Surya. Namun, baru saja Surya juga sudah menebak sebentar, kemudian berkata, "Pak Edmund, kamu juga nggak perlu berpura-pura lagi."
"Huh, kamu salah orang. Aku bukan Edmund."
"Kamu bukan Edmund, kalau begitu siapa kamu?"
Pria berbaju hitam membalikkan tangan kanannya, lalu pedang panjang muncul di tangannya. Jubahnya berkibar tertiup angin, lalu dia menyahut dengan nada dingin, "Aku nggak ingin mengatakan hal yang sama lagi. Orang mati nggak berhak tahu namaku."
Setelah berkata demikian, pria berbaju hitam berubah menjadi bayangan dan bergegas maju lagi. Surya tahu bahwa mengungkapkan identitas di ruang tengah akan sangat berbahaya, karena masing-masing dari sembilan kota utama di ruang tengah memiliki anggota dari Organisasi Pembunuh Naga. Jika hari ini Surya tidak membunuh orang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda