Bab 15
Aku menyentuh pipiku, hatiku terasa sedikit berdebar.
Aku yang mengajak Yudo makan, jadi tentu saja aku tidak bisa mengajaknya ke restoran yang biasa-biasa saja, aku telah memesan tempat di restoran seafood mewah.
Saat tiba di tempat tujuan, Yudo mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling, mengangguk dengan puas. "Queny, kamu nggak takut aku membuatmu bangkrut?"
Makan di tempat ini memerlukan biaya jutaan.
Meskipun aku juga sayang pada uangku, aku tidak bisa mengecewakan Yudo. Mengajaknya makan di restoran yang biasanya terkesan tidak tulus.
"Selama Yudo bisa makan dengan senang, aku nggak peduli seberapa besar biayanya."
Untungnya saat kompetisi musik waktu itu, aku menjual hak cipta laguku, jadi aku punya sedikit uang.
Yudo menatapku dengan tersenyum, lengannya yang kuat dan kekar diletakkan di bahuku, langsung memelukku dan berbelok. "Aku nggak mau makan seafood, aku mau pangsit. Di dekat sini ada restoran pangsit yang enak, ayo kita makan di sana."
Restoran pangsit itu baik di

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda