Bab 27
Sejak kecil aku memang sangat patuh, terutama pada Gio.
Aku selalu mematuhi setiap kata-katanya.
Saat di bangku SMA, di sana tekanan dari sekolah cukup berat, pria itu masih saja memintaku untuk membantunya mengerjakan tugas, meski harus begadang sampai jam dua atau tiga pagi, aku tetap harus membantunya menyelesaikan tugas itu.
Bukan karena hal lain, hanya karena takut dia dimarahi oleh guru.
Dia cedera saat bermain basket, aku orang yang sangat khawatir padanya, dan juga orang pertama yang pergi untuk membelikannya obat.
Dia selalu memujiku sangat patuh.
Dulu aku sangat suka dia memujiku seperti itu.
Sekarang aku malah merasa mual.
Aku mengerutkan dahi dengan kesal, berpikir sejenak, tapi akhirnya aku menyerahkan kebab itu.
Melihat hal itu, Gio dengan senang hati berkata, "Queny, aku tahu kamu itu orang baik."
Kemudian dia memberikan kebab itu pada Fany dan dengan penuh perhatian bertanya, "Kamu mau apa lagi?"
Fany mengangkat pandangannya ke arahku. "Queny, maaf, ya ... aku merasa sa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda