Bab 75
Yudo tertawa, penuh kasih sayang. "Aku nggak perlu kamu bekerja keras. Aku hanya ingin kamu ... "
Namun, kalimatnya terhenti. Tatapannya tiba-tiba berubah sedikit sendu, seolah memikirkan sesuatu.
"Hanya ingin aku apa? Selama aku bisa melakukannya, aku pasti akan lakukan."
Yudo tersenyum tipis. "Aku hanya ingin kamu bahagia."
Mengingat kembali, sejak kecil hingga dewasa, Yudo selalu memperlakukanku dengan baik, tanpa pernah meminta balasan apa pun.
Saat aku menangis karena dimarahi Gio, dia akan membelikanku permen lolipop untuk menghiburku.
Aku mengangguk. "Aku juga hanya ingin Paman Yudo selalu bahagia."
Bos sebaik ini sangat langka.
Untung saja kali ini aku sudah lebih dulu bergantung padanya, tinggal menunggu dia membawaku terbang tinggi!
Setelah naik mobil, Yudo kembali mengeluarkan sebuah kotak beludru merah yang tampak indah dari saku jasnya, terlihat jelas itu sebuah hadiah.
"Paman Yudo, ini apa?"
Yudo membuka kotak itu. Di dalamnya ada kalung kristal biru muda berbentuk hati.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda