Bab 8
Semua orang yang hadir merasa terkejut, masing-masing melotot dengan mata terbelalak, menatapku dan Yudo dengan tajam.
Yudo tetap diam, jantungku berdebar kencang, tanganku terasa dingin karena gugup.
Meskipun aku dan Yudo tidak memiliki hubungan darah, aku selalu menganggap Yudo sebagai orang tuaku. Aku benar-benar tidak tahu dari mana keberanianku untuk meminta Yudo menikahiku.
Hanya saja hari ini aku dihina oleh Gio dan Fany, cuma Yudo yang bisa membantuku.
Gio juga terbelalak, menarik napas dingin. "Queny, sepertinya kamu masih belum sadar juga! Paman Yudo sangat tampan dan merupakan CEO sebuah perusahaan, kamu kira Paman Yudo membutuhkan barang bekas sepertimu yang sudah mengikutiku selama lebih dari dua puluh tahun?!"
Aku pun tertawa. "Gio, tolong perhatikan kata-katamu, aku sudah bertunangan denganmu selama bertahun-tahun, apa maksudmu dengan 'mengikutimu'?"
"Apa bedanya?! Lagi pula, nggak ada yang menginginkanmu, apalagi Paman Yudo!"
Begitu aku mendengar kalimat itu, Aku mengan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda