Bab 222
Michelle memandang ibunya, lalu menatap kakeknya yang kelihatan kesal. Dengan mata yang cerah, dia tiba-tiba berkata, "Kakek jangan marah. Kakek, 'kan bisa minta ibu kerja di perusahaan Kakek. Itu sama saja, 'kan?"
Gisel langsung terkejut. Mengapa Michelle tiba-tiba bicara seperti itu?
Meskipun ada hal-hal yang tidak Gisel ungkapkan di depan anaknya, dia sadar betapa cerdasnya Michelle, yang kemungkinan besar bisa menyadari sesuatu.
Trevo tampak terkejut dan menatap Michelle, penasaran mengapa Michelle tiba-tiba mengatakan hal tersebut.
Jason pun meletakkan makanannya dan langsung menatap Gisel, tanpa memperhatikan Michelle.
"Jadi, Michelle ingin ibu membantu Kakek di perusahaan?" Trevo sebenarnya tidak terlalu memikirkan hal itu, tetapi dia merasa ide Michelle cukup masuk akal.
Jika anaknya tidak bisa membantu, menantunya bisa melakukannya.
Michelle terus-menerus menganggukkan kepala. "Ibu sangat pandai berbisnis dan menghasilkan uang, 'kan?"
Gisel menundukkan pandangannya sejenak. Ap

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda