Bab 464
"Dito belum mati. Kamu mengutuk Dito?" Karlen marah hingga sekujur tubuhnya gemetar.
"Oh, ternyata belum mati. Kalau begitu, kenapa kamu ingin menahan Gisel secara diam-diam?" tukas Liana segera.
Gisel menoleh pada Dito dan menyeringai ketika melihat jarinya bergerak. Benar saja, Dito berpura-pura pingsan.
Semua orang di Keluarga Hinton sungguh "luar biasa"!
Gisel melihat ada sebuah garpu di meja di belakangnya. Sepertinya lupa diambil setelah dipakai.
Di saat semua orang tidak memperhatikan, Gisel mengambil garpu itu dan menusukannya ke paha Dito di bawah meja. Tusukan Gisel sangat kuat dan tidak memberi ampun.
"Ah!" Dito kesakitan hingga melompat bangun dan memelototi Gisel. "Kamu, dasar wanita berengsek. Kenapa kamu menusukku dengan garpu?"
Dito merasa malu karena kalah telak, maka dia memutuskan untuk berpura-pura pingsan.
Kemudian, Dito diam-diam bergembira saat mendengar kakeknya ingin mengurung Gisel. Alhasil, Gisel menusuknya dengan kuat menggunakan garpu.
"Nggak, aku nggak mel

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda