Bab 1418 Tidak Semua Pahlawan Mengenakan Jubah
Namun, dia masih tidak berani menyinggung Zayn karena dia telah menyimpulkan bahwa pria itu gila. Pasti ada yang salah dengan pikiran Zayn. Dia menyesal telah mengemudi begitu cepat tadi. Dia tidak akan melakukannya jika dia tahu ini akan terjadi!
Dia menarik napas dalam-dalam sekali lagi dan berkata, “Aku sudah melakukan kesalahan tadi.”
Suara tepukan lain terdengar saat sebuah tamparan mendarat di wajahnya. Kali ini, dia mengeluarkan darah dari sudut mulutnya.
“Kau…” Dia sangat marah dan secara naluriah ingin memarahi Zayn. Namun, begitu dia mengangkat kepalanya, dia bertemu dengan tatapan dingin Zayn yang mendominasi. Dia tidak ragu bahwa dia akan dipukuli lagi jika dia berbicara terlalu berani.
“Aku salah…”
Dia mendapat tamparan lagi.
“Aku…”
Tamparan lain menyusul.
Wajahnya membengkak karena pukulan dan amarahnya yang panas menghilang. Telinganya berdengung keras dan dia bahkan merasa mual.
Harga diri dan kehormatannya telah hilang. Dia benar-benar takut pada Zayn si orang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda