Bab 37
Yasmin meletakkan gaun itu. "Nggak jadi."
Yasmin pindah ke butik lain, dan memilih sebuah gaun malam putih polos yang sederhana.
Bagian depannya cukup biasa, tetapi bagian belakangnya terbuka lebar, dan panjangnya sedang. Gaun seperti ini sulit dikenakan dengan baik oleh orang kebanyakan.
Namun, Yasmin memiliki wajah dengan garis yang jelas dan berkarakter, dipadukan dengan aura dingin dan anggun. Mengenakan pakaian putih tidak membuatnya tampak pucat atau biasa saja. Justru gaun itu menonjolkan pesonanya, bahkan memberi kesan tajam yang samar.
Pramuniaga yang membantunya mencoba gaun itu, menyanggul sebagian rambut hitam panjang Yasmin, memperlihatkan punggungnya yang terbuka lebar.
Kulit putihnya membentuk kontras yang mencolok dengan rambut hitam, dan di bawah pencahayaan lampu butik, Yasmin tampak bersinar.
Pramuniaga itu benar-benar terpesona, dan tidak kuasa berucap kagum, "Begitu anggun, begitu cantik, dan juga ... sangat ... "
Yasmin tidak menyangka pramuniaga itu sampai kehabi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda