Bab 45
Andalan Shayna untuk menyelesaikan masalah adalah Yani.
Jika Yohan lebih dulu darinya, nanti dia akan kehilangan muka.
Saat Shayna sedang cemas, nada bicara Yohan berubah. "Tapi, Bu Yani menolak. Jadi, kali ini seluruh tim harus mengandalkanmu. Semoga kamu bisa memimpin mereka mengatasi kesulitan ini."
Yohan tahu hubungan Shayna dan Cakra. Secara pribadi, dia menasihati, "Ini juga kesempatan untuk membangun wibawa. Kalau bisa meyakinkan semua orang, pekerjaan berikutnya akan jauh lebih mudah."
Shayna memang tidak berniat menetap selamanya di laboratorium Yohan. Tujuannya adalah mempercantik resume dan memperkuat profilnya.
Setelah itu, entah dia akan berwirausaha, atau lanjut menempuh pendidikan doktoral.
Tentu saja, kalau suatu saat bisa berhubungan dengan tokoh legendaris seperti Bintang Hutama, itu akan menjadi langkah besar untuk benar-benar mengukuhkan posisinya di dunia teknologi. Adapun rekan satu tim yang tadi mempertanyakan dirinya, hah, nantinya mereka cuma bisa bungkam.
Kare

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda