Bab 61
Cakra mencibir, merasa tebakan Bi Lina sangat konyol. "Jangan ganggu aku makan."
Melihat ekspresinya dingin, Bi Lina tidak berani berkata lebih banyak, dan buru-buru pergi.
Sejujurnya, Bi Lina pun merasa tebakannya memang tidak masuk akal.
Karena Yasmin adalah orang yang dingin, bahkan terhadapnya pun begitu, hanya saat berada di depan Cakra barulah lapisan es di tubuh Yasmin mencair dan sisi lembutnya terlihat.
Kalau Cakra tidak ada, Yasmin akan bersikap datar, terutama tatapan dingin di matanya itu, sangat membekas di ingatan Bi Lina. Cukup satu lirikan dari Yasmin, dia langsung tidak berani berkata lebih banyak. Yasmin memang wanita yang sulit didekati.
Tidak seperti Nona Shayna yang beberapa hari lalu pulang ke rumah bersama Pak Cakra.
Dari wajahnya saja, Nona Shayna sudah terlihat seperti putri dari keluarga kaya, bukan cuma angkuh seperti anak orang berada, tetapi juga punya keramahan yang berharga. Pertemuan pertama saja, wanita itu sudah memberi Bi Lina satu set produk perawata

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda