Bab 690
Aku terdiam.
Wajahku tiba-tiba tersipu. Aku sadar baru saja digoda balik olehnya.
Dia selalu bersikap serius, membuatku mengira bahwa dia tidak berpengalaman dalam asmara. Siapa sangka, ternyata dia cukup lihai.
Menarik!
Aku diam-diam tersenyum, lalu berucap dengan tenang, "Kamu pikir kejauhan."
Usai berkata begitu, aku menaruh mangkuk buburku dan meninggalkan meja makan, lalu pindah ke sofa untuk menonton televisi.
Julian juga tidak terburu-buru. Dia mengelap bubur yang aku sembur ke tubuhnya, lalu mulai merapikan meja makan. Setelah mencuci peralatan makan dan membersihkan isi dapur, dia keluar. "Boleh pinjam toilet?"
"Silakan," jawabku tanpa menoleh padanya.
Entah mengapa, gurauannya tadi membuatku sedikit takut untuk menatapnya.
Mungkin karena di dalam hati, aku memang berniat untuk membuatnya menginap. Jadi, komentarnya yang tepat sasaran membuatku merasa bersalah.
"Aku perlu mandi," kata Julian lagi. Aku menoleh ke arahnya.
Raut wajahnya terlihat sangat tenang, membuatku merasa s

링크를 복사하려면 클릭하세요
더 많은 재미있는 컨텐츠를 보려면 웹픽을 다운받으세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.